Muncul pertanyaan alasan Qatar mengizinkan Hamas membuka kantor biro politiknya di Doha, yang kemudian menjadi target serangan Israel, Selasa (9/9/2025) lalu.
Melansir Aljazeera, kantor biro politik Hamas sudah berdiri sejak 2012 di Doha, Qatar. Hal itu terjadi setelah para pemimpin kelompok perlawanan Palestina, termasuk Khaled Meshaal meninggalkan Suriah setahun setelah perang di negara itu di mulai.
Qatar sejak dulu telah membangun citra diplomasi sebagai negara yang memiliki hubungan baik dengan negara-negara yang berseberangan, sehingga menjadi tempat terjadinya dialog antar musuh.
Para pejabat Qatar telah berulang kali menyatakan bahwa keputusan untuk menerima pimpinan Hamas datang setelah adanya permintaan dari Amerika Serikat. Hal itu diungkap oleh Duta Besar Qatar untuk AS, Sheikh Meshal bin Hamad Al Thani dalam tulisannya di Wall Street Journal 2023 lalu.
Meshal menegaskan kehadiran kantor Hamas di Doha adalah keinginan Washington untuk menjalin komunikasi tidak langsung. Meshal membantah jika keputusan Qatar menerima Hamas adalah bentuk dukungan terhadap kelompok tersebut.
Keberadaan kantor Hamas tidak boleh disamakan dengan dukungan, melainkan membangun saluran penting untuk komunikasi tidak langsung, kata Sheikh Meshal.
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis naskah: Katarina Astriyani Setyaningsih
Narator: Katarina Astriyani Setyaningsih
Video editor: Agung Setiawan
Produser: Marvel Dalty
#Global #Perang #Israel #Hamas #Qatar
Music: Distrust The System - The Soundlings