BENGKULU, KOMPAS.TV - Bagi pelajar, masuk ke sekolah berprestasi adalah sebuah kebanggaan. Tapi perasaan ini tidak berlaku bagi 72 siswa baru di SMA 5 Bengkulu.
Baru sebulan belajar, kebahagiaan 72 siswa karena bisa masuk ke SMA berprestasi itu sirna berganti kekecewaan.
Sekolah tiba-tiba menyatakan 72 siswa itu tak memiliki data pokok pendidikan sehingga diminta untuk pindah mencari sekolah lain. Bagaimana bisa tiba-tiba anak-anak sekolah itu dianggap tak ada nama?
Temuan maladministrasi pada penerimaan siswa di SMAN 5 Bengkulu yang menyebabkan kekisruhan 72 siswa dikeluarkan sepihak, semestinya direspons dengan tanggung jawab oleh sekolah, bukan saling melempar kesalahan.
Jangan sampai karena sebuah kelalaian, hak seorang anak untuk mendapatkan pendidikan jadi dikorbankan.