Di zaman kejayaannya, Kerajaan Buton atau Kesultanan Buton dikenal sebagai kerajaan yang demokratis. Sistem pemerintannya pun sangat modern.
Pada masa kejayaannya, Kesultanan Buton pernah menguasa Pulau Buton dan beberapa wilayah di provinsi Sulawesi Tenggara.
Pada abad ke-17, pemerintahan Buton telah mengembangkan sistem perpajakan yang sangat baik, di mana pajaknya agak ditagih oleh seorang Tunggu Weti.
Unggul melawan VOC Sejak awal abad ke-17, Kesultanan Buton telah menyepakati perjanjian dengan VOC.
Namun, dalam perkembangannya, VOC mulai menunjukkan niat buruknya untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di Buton.
Alhasil, hubungan keduanya pun memburuk hingga berujung pada serangkaian peperangan yang menewaskan banyak korban.
Kendati demikian, Kesultanan Buton berhasil mempertahankan kerajaannya dari gempuran VOC.
Bahkan sampai akhir pun Belanda tidak dapat menguasai Buton.